Sebuah Impian


  SEBUAH IMPIAN

Apakah kalian tahu apa itu mimpi? Bunga tidur, pasti itu yang terlintas di pikiran kalian semua, tapi bukan itu yang ku maksud,
Aku nesya, impian terbesarku adalah ingin menjadi seorang dokter, yang selalu membantu orang- orang yang sedang sakit dan bias membuat orang- orang tersenyum bahagia dan tentunya bias membahagiakan orang tua.
Aku mendesah pelan, memejamkan kedua mataku membisikkan harapan agar impian ku segera terwujud, ku buka mata kembali lalu menatap kearah langit biru yang tersenyum cerah seakan akan menyemangatiku.                                                                                                     ‘ nesya!!!’ kutolehkan kepalaku kea rah samping ku dapati seorang gadis cantik sedang duduk di sampingku, gadis yang sedang tersenyum manis menampakkan deretan giginya yang putih itu.                                                                                                                            “fadhia? Sejak kapan kamu di sini?” tanyaku dengan kening berkerut, dia masih tersenyum                                                                                             “ kira- kira 3 menit lebih 45 detik” jawabnya yang ku yakin asal “aku serius!!” di letakkannya jari telunjuk dan tangah disamping kepalanya sehungga membentuk huruf V.    Ku gelengkan kepalaku melihat tingkah sahabatku yang benar-benar aneh ini  :0                                          “kekuatan dari sebuah impian kamu percaya itu kan dhi? Senyap tak ada jawaban dari nya kesan pertama yang kudapati darinya sungguh wajah bingungnya terlihat sangat konyol.
“ hemmmm….masih bermimpi ingin menjadi dokter??” Tanya fadhia “ hey!! Bukan bermimpi tapi impian’ jawabku dengan nada tinggi “itu kan sama saja, lagi pula apa bedanya??” Tanya dhia dengan nada yang tinggi pula “ya jelas beda lah, bermimpi itu hanya disaat kau tak sadar dan tak tahu apa yang sedang kau lakukan sedangkan impian itu adalah sesuatu yang teramat ingin kau capai” jelasku padanya ‘ memangnya kamu beneran ingin jadi dokter? Aslinya? Beneran? Tanya fadhia dengan memasang wajah yang benar-benar sangat konyol 
 “fadhia sudah berapa kali aku bilang jika aku ingin jadi dokter lagian itu hal yang sangat mulia dan aku benar-benar serius!” kulihat ada keraguan di wajahnya “ hemmm….kegagalan bukan akhir dari segalanya proses menjadi sesuatu yang berharga itu tak semudah menyiram wajahmu dengan es the ini kan?ku sandarkan kepalaku di bahunya dia tersenyum…
“ ayo!kita wujudkan impianmu bersama- sama dengan kekuatan impian dan juga dengan kekuatan persahabatan!!’ pekikny  dengan nada khas nya yaitu nada cemprengnya yang menggemparkan dunia , bahkan ayam- ayam yang sedang mencari makanan berhamburan lari terbirit- birit karena mendengar suara fadhiya yang sangat cempreng. 
 “yeah. I think we can do it!!” pekik ku yang di iringi tawa fadhiyah
Kami pun tertawa bahagia, pancaran sinar matahari pun ikut tersenyum melihat keakraban kami berdua, dan saya yakin bahwa kekuatan dari sebuah impian dan juga kekuatan persahabatan akan mengiringiku untuk mencapai sebuah cita-cita yang menurutku itu adalah tugas yang mulia.

 Sekian




Previous
Next Post »
Thanks for your comment