SEJARAH PENJAS DI INDONESIA
Oleh
:
Prof. Dr. Harsuki, M.A.
I.
PENDAHULUAN.
Merupakan suatu
kehormatan bagi pemakalah untuk dapat mengemukakan pendapatnya dibidang Sejarah
Pendidikan Jasmani di Indonesia, yang memang dewasa ini dianggap sangat
penting. Namun kiranya tidak mudah untuk menulis suatu sejarah dalam suatu
makalah yang terbatas tempatnya. Lain kalau itu dituliskan berupa buku teks
untuk dapat dikaji oleh para mahasiswa maupun ahli yang lain. Namun untuk
memenuhi permintaan fihak panitya penyelenggara maka makalah ini akan dicoba
untuk disusun.
Sebagaimana diketahui
sejarah itu mempunyai arti yang penting bagi semua bidang ilmu termasuk ilmu
pendidikan dan pendidikan jasmani. Atas permintaan fihak panitya istilah yang
digunakan adalah pendidikan jasmani. Sebenarnya Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan menggunakan istilah pendidikan jasmani dan olahraga sebagai suatu
bidang ilmu tersendiri seperti tertera pada U.U. R.I. No. Tahun 2003 , Tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Dan itu adalah wajar karena UNESCO (Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa
mengenai Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan) dimana Indonesia juga tergabung
didalamnya, menggunakan istilah Pendidikan Jasmani dan olahraga dalam satu
kata. (UNESCO Charter on Physical Education and Sport, 1970).
Setiap krisis
yang berulang dalam masyarakat memberikan dorongan yang segar pada studi
sejarah pendidikan (termasuk pendidikan jasmani, tentunya) dan filsafat. Laju
rentetan peristiwa-peristiwa besar mempercepat akan minat pada masa lampau.
Sekolah-sekolah hanya akan berfungsi
secara efektif sebagai agen kemajuan masyarakat
hanya jikalau mereka menyesuaikan diri pada peradapan yang sedang berubah.
Masalah yang dihadapi pendidikan dewasa ini adalah merupakan hasil dari suatu
evolusi sejarah yang cukup lama. Suatu visi pada masa mendatang tergantung pada
suatu pemahaman dan interpretasi yang cerdas
dari keadaan masa lampau. Tidak seorangpun mengharap untuk menghargai pendidikan jasmani
yang terkini , tanpa suatu konsep dari kekuatan sosial (social forces), kondisi
, gerakan, dan filsafat yang muncul pada masa lampau , guna membentuk institusi
pada masa sekarang. (Van Dalen, and Bennet, 1971).
Mahasiswa
pendidikan jasmani tidak harus melanjutkan belajar sejarah dan perkembangan profesinya, jika terpisah
dari latar belakang politik, sosial dan pendidikan. Pendidikan jasmani seperti upaya-upaya
manusia pada umumnya, secara tegas adalah suatu bagian dari perkembangan budaya
manusia, dan tidak dapat eksis diluar konteks. Sebagaimana
terdapat didalam bidang profesi lain, mahasiswa pendidikan jasmani harus merasa
bangga dalam memberikan kontribusi profesinya kepada budaya dunia.
(Hackensmith, 1966).
Selanjutnya
secara berturut turut akan dikemukakan hal-hal sbb. :
-
Pendidikan jasmani pa da permulaan proklamasi s/d 1955.
-
Pendidikan jasmani dari tahun 1955 s/d 1966.
-
Pendidikan jasmani dari 1966 s/d sekarang.
II.
Pendidikan Jasmani pada permulaan proklamasi kenerdekaan s/d
1955.
Sesudah bangsa
Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, maka
dibentuklah kabinet R.I. yang pertama. Adapun susunan kabinet pertama R.I
adalah sbb. :
Presiden :
Sukarno,
Wakil Presiden :
Moh. Hatta
Menteri Dalam
Negeri ................. R.A.A.
Wiranatakusumah
Menteri Luar
Negeri ................ Mr. Subardo
Menteri
Kehakiman ................ Prof. Mr. Dr. Supomo
Menteri
Kemakmuran ................ Ir. R.P. Surachman
Menteri Keuangan ................ Dr. Samsi
Menteri
Kesehatan
................ Dr. R. Buntaran
Martoatmodjo
Menteri
Pengajaran ................. Ki Hajar Dewantoro
Menteri Urusan
Sosial ................. Mr. Iwa Kusuma Sumantri
Menteri
Pertahanan
................. tidak diangkat
Menteri
Penerangan ..................
Mr. Amir Syarifudin
Menteri
Perhubungan ..................
Abikusno Tjokrosujoso
Menteri
Negara
.................. Dr. Amir
, Wachid Hasyim,
Mr. Sartono, Mr. A.A. Maramis,
Otto Iskandar Dinata.
Dengan
dibentuknya Kabinet tersebut, maka pendidikan jasmani berada dibawah
Kementerian Pengajaran , yang menterinya adalah Ki Hajar Dewantoro. Kegiatan
pendidikan jasmani di sekolah belum nampak, banyak sekolah masih menggunakan
istilah “gerak badan” untuk pendidikan jasmani.
Tanggal 14 Nopember 1945, Kabinet I diganti dengan
Kabinet II yang presiden dan wakil tetap
Sukarno dan Hatta. Kementerian
Pengajaran dirubah menjadi Kementerian Pengajaran , Pendidikan dan Kebudayaan
disingkat Kementerian P,P dan K. Sedangkan menterinya ialah Mr. Todung Gelar
Sutan Gunung Mulia. Kegiatan Kementerian P.P dan K ini juga belum banyak,
karena situasi di Jakarta makin memanas karena infiltrasi NICA (Nederland Indie
Civil Administratie) yang meneror
pejabat-pejabat R.I. Akhirnya Pemerintah
Pusat dengan seluruh kabinetnya pindah ke Yogya, dan karena tidak semua
kementerian dapat di tampung di Yogya, sebagian ditempatkan di Solo dan
Magelang. Kemeterian PP&K ditempatkan di Solo, menempati tenpat di Pura
Mangkunegaran. Selanjutnya kegiatan –kegiatan khususnya untuk Pendidikan
Jasmani dapat di singkatkan sbb.
1. Kementerian P.P.&K dibagi
dalam 8 inspeksi sbb.
a. Inspeksi Sekolah Rakyat.
b. Inspeksi Sekolah Guru.
c. Inspeksi SMP.
d. Inspeksi SMA.
e. Inspeksi Vak Wanita.
f. Inspeksi Sekolah Dagang.
g. Inspeksi Pengajaran Teknik.
h. Inspeksi Pendidikan Jasmani.
2. Belum sempat berjalan dengan
baik, tentara Belanda menyerang Ibu Kota Yogyakarta tgl. 19 Desember 1948.
Rakyat bersama tentara melakukan perang gerilya.
3. PBB ikut campur tangan dan
akhirnya dicapai kesepakatan dengan mengadakan Konperensi Meja Bundar di Negeri
Belanda.
4. Pemerintah R.I. kembali ke
Yogya pada tanggal 4 Juli 1949. Demikian
pula Kementerian PP&K pindah dari Solo ke Yogya. R.I. menjadi bagian dari
Negara Indonesia Serikat. Penyerahan Kedaulatan dari Negeri Belanda kepada Pemerintah
Republik Indonesia Serikat terjadi pada tanggal 27 Desember 1949.
5. Di Yogya Kementerian
P.P.& K. Membentuk 3 buah Jawatan ,ialah
a. Jawatan Pendidikan Masyarakat
b. Jawatan Inspeksi Pengajaran
c. Jawatan Kebudayaan.
6. Pada tanggal 17 Agustus 1950 , Republik
Indonesia Serikat akhirnya dilebur
kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
7. Tahun 1945-1950 . Di Jawa dibentuk Inspeksi
Pendidikan Jasmani sebagai cabang dari Pusat di Jakarta.Dibentuklah 7 Inspeksi
Pendidikan Jasmani propinsi, yaitu Sumatera Utara, sumatera Tengah, Sumatera
Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogya, termasuk Solo,dan Jawa
Timur.
8. Atas amanat U.U. Pokok Pendidikan dan Pengajaran
No. 4 Tahun 1950,dibentuk Sekolah Guru Pendidikan Jasmani di Jogya (1), dan
Bandung (2).
9. Sebelum sekitar tahun 1950, diselenggarakan :
a. Kursus Aplikasi Pendidikan Jasmani bagi guru-guru
Sekolah Rakyat (sekarang Sekolah Dasar).
b. Penyelenggaraan pertandingan dan perlombaan bagi
sekolah-sekolah lanjutan, (a.l. panca lomba, sepak bola, voli dll.)
c. Kursus Pendidikan Jasmani tertulis, dinamakan
“simpai”.
d. Akademi Pendidikan Jasmani diadakan di Yogya tahun
1948.
10. Kegiatan antara tahun 1950-1955, antara lain :
a. Kursus Ulangan Pendidikan Jasmani untuk guru Sekolah Rakyat.
b. Pendirian Sekolah Guru Pendidikan Jasmani diseluruh
Indonesia.
c. Kursus Instruktor Pendidikan Jasmani.
d. Kursus Aplikasi Pendidikan Jasmani untuk guru-guru
Sekolah Lanjutan Pertama
e. Perlombaan Pancalomba untuk SLP dan SLA.
f. Ujian Ketangkasan Ateletik dan Renang.
III.
Pendidikan Jasmani Tahun 1955/1966
Mendekati tahun
1960, situasi di tanah air memanas dengan adanya pergolakan Di Sumatra Utara,
Sumatra Barat , Sumatra Selatan dan Sulawesi Utara. Setelah pergolakan dapat
diselesaikan dengan baik Presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden 1959,
untuk kembali ke Undang-Undang Dasar tahun 1945.
Tahun 1961
Indonesia ditetapkan menjadi penyelenggara Asian Games IV Tahun 1962, di Jakarta. Bung Karno selaku Presiden R.I. mengambil alih persiapan
penyelenggaraan AG IV. Dibentuk DAGI (Dewan Asian Games Indonesia) yang
mengambil alih peran KOI dan Induk-Induk organisasi cabang olahraga dalam semua
persiapannya. Komplek Gelora Bung Karno
dibangun, pelatih luar negeri didatangkan, dan pemerintah menanggung semua dana
dan fasilitas untuk kepentingan Asian Games IV.
Hasilnya AG IV sukses dalam arti prestasi dan
penyelenggaraan. Indonesia menduduki ranking II setelah Jepang. Namun
Kesuksesan Indonesia berakhir tragis, dengan disekores dari Asian Games
Federation dan dari IOC, sebagai akibat Indonesia tidak mengundang Israel dan
Taiwan. Bung Karno marah besar dan memerintahkan Indonesia keluar dari
International Olynpic Committee (IOC) serta memerintahkan membuat Games of the
New Emerging Forces atau GANEFO pada tahun 1963 di Jakarta.
Pada saat itu dimulai babak baru dalam perjalanan
sejarah pendidikan jasmani di sekolah dan universitas.
Kebijakan yang diambil pemerintah adalah sbb. :
1. Fakultas Pendidikan Jasmani ,
atau jurusan pendidikan Jasmani di FKIP dilebur dalam suatu Sekolah Tinggi
Olahraga (STO) yang berdiri
sendiri.Semula STO Pusat hanya di Jakarta, sedangkan didaerah merupakan cabang
dari Jakarta. Namun dalam perkembangannya STO daerah, Bandung, Semarang, Yogya,
Solo, Surabaya, Medan, Padang, Makasar
dan Menado, menjadi STO yang berdiri sendiri.
2. Sekolah Guru Pendidikan
Jasmani yang berjumlah kurang lebih 50 buah dijadikan Sekolah Menengah
Olahraga.
3. Dibentuk Departemen Olahraga
dalam kabinet,serta menempatkan STO dan SGO dibawah Departemen Olahraga.
4. Mata pelajaran Pendidikan
Jasmani di sekolah menjadi mata pelajaran olahraga.
5. Semua daya dan dana dipersiapkan
untuk menyelenggarakan GANEFO I dan yang terakhir, pada tahun 1963.
6. Ganefo berjalan dengan sukses
dan IOC, AGF, dan organisasi olahraga internasional merasa khawatir.
7. Jepang sebagai tuan rumah
Olympic Games Tokyo tahun 1964, mersa khawatir akan diboykot oleh peserta
GANEFO yang mayoritas teerdiri dari negara-negara Asia, Afrika dan Amerika
Latin.
8. Pada tahun 1965 terjadi
peristiwa G30S yang menggemparkan Indonesia.
9. Pemerintahan Orde Baru yang
dipimpin Suharto mengambil alih kepemimpinan Presiden Suukarno. Maka dimulailah
babak baru yaitu permulaan orde baru, yang kemudian diteruskan oleh orde
Reformasi dari tahun 1998 sampai sekarang.
IV.
Pendidikan Jasmani Tahun 1966 hingga sekarang.
Pada permulaan
orde baru Departemen olahraga dijadikan Direktorat Jenderal Olahraga dibawah
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Demikian juga Sekolah Tinggi Olahraga
dijadikan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan dan digabungkan pada
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP). Sedangkan Sekolah Menengah
Olahraga Atas (SMOA) dijadikan Sekolah Guru Olahraga (SGO). Dengan kebijakan
baru dari pemerintah Orde Baru yang mengharuskan pendidikan guru harus
mengambil mata kuliah di level perguruan tinggi, maka SGO dan SGA
diintegrasikan ke IKIP. Kebijakan
tentang olahraga dan pendidikan jasmani disekolah digariskan oleh pemerintah
sbb.
1. Pada Pasal 37, U.U.R.I. Nomor
20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, mengatakan sbb.
(1) Kurikulum pendidikan dasar
dan menengah wajib memuat :
a. pendidikan agama;
b. pendidikan kewargtanegaraan;
c. bahasa;
d. matematika;
e. ilmu pengetahuan alam;
f. illmu pengetahuan sosial;
g. seni dan budaya;
h. pendidikan jasmani dan
olahraga;
i.
ketrampilan / kejuruan; dan
j. muatan lokal.
Bahwa pendidikan
jasmani dan olahraga wajib dimuat dalam kurikulum pendidikan dasar dan
menengah.
2. Pada tahun 1983 dibentuk Kementerian
Negara Pemuda dan Olahraga. Sehingga staf dari Dirjen Olahraga dan Pemuda
banyak dipindahkan ke Menegpora.
3. Pendidikan Jasmani dan
Olahraga dikelola oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
4. Sedangkan Fakultas Pendidikan
Olahraga dan Kesehatan yang berada dibawah Institut Keguruan dan Ilmu
Pendidikan dikelola oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
5. Pada tahun 2005 terbit
Unang-Undang R.I. Nomor 3 Thun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional, yang
dalam pasal 17, memuat ruang lingkup olahraga yang meliputi :
a. Olahraga pendidikan;
b. Olahraga rekreasi; dan
c. Olahraga prestasi.
6. Timbul sedikit perbedaan akan
penggunaan istilah mata pelajaran di sekolah, apakah pendidikan jasmani dan
olahraga (U.U.R.I. No. 20 Th.2003) ataukah
olahraga pendidikan (U.U.R.I. No. 3 Th. 2005).
7. Pada tahun 1998
diselenggarakan seminar tentang ilmu keolahragaan, oleh DIKTI dan ISORI (Ikatan
Sarjana Olahraga Indonesia) yang dihadiri oleh UI, UGM, Erlangga, ITB, dll.,
yang menghasilkan kesepakatan bahwa Ilmu Olahraga adalah ilmu yang dapat berdiri
sendiri dan dapat masuk dalam kelompok ilmu eksakta. Sebagai akibatnya IKIP
dijadikan Universias, misalnya IKIP Jakarta menjadi Universitas Negeri Jakarta,
dan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan menjadi Fakultas Ilmu
Keolahragaan.
8. Demikianlah perkembangan pada
tahun 1966 hingga sekarang, yang dapat dikemukakan oleh pemakalah.
V.
Penutup.
Demikianlah sejarah singkat
pendidikan jasmani di Indonesia yang dapat dikemukakan oleh pemakalah. Semoga
ada manfaatnya.
Jakarta 7 Desember 2013
HSK
Daftar Pustaka
1. Departemen Olahraga, Revolusi
Keolahragaan,Siaran no.1 – Departemen Olahraga, Jakarta, 1963.
2. Hackensmith, C.W., History of
Physical Education, Harper & Row Publishers, New York, 1966.
3. Harsuki dan Siregar, M.F. et al. , Sejarah
Olahraga Indonesia,Kantor Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Jakarta, 1991.
4. Harsuki, et al. , Olahraga
Indonesia Dalam Perspektif Sejarah, Proyek Pengembangan dan Keserasian
Kebijakan Olahraga , Direktorat Jenderal Olahraga, Departemen Pendidikan
Nasional, Jakarta, 2004.
5. Organizing Committee Asian
Games IV , 1962, Membangun Manusia Indonesia Baru, O.C. Asian Games IV,
Jakarta, 1962.
6. Sepuluh Tahun Djawatan
Pengajaran 1945-1955, Kementerian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan,
Djawatan Pengadjaran, Jakarta, 1955.
7. United Nations Educational,
Scientific and Cultural Organization, International Charter of Physical
Education and Sport, UNESCO, Paris, 1978.
8. Undang Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Fokusindo
Mandiri, Bandung, 2012.
9. Undang Undang Republik
Indonesia Nomor 3 Tahun 2005, Tentang Sistem Keolahragaan Nasional, Biro Humas
dan Hukum , Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga, Jakarta, 2008.
10.
. Van Dalen, Deobold B., and Bennet, Bruce L., A World
History of Physical Education., Prentice Hall, Inc., Englewood Cliffs, N.J.,
1971.
ConversionConversion EmoticonEmoticon